Artifisial habitat apung merupakan suatu bangunan yang tersusun dari benda padat yang ditempatkan di dalam perairan dan menciptakan habitat baru bagi ikan, termasuk sebagai tempat perkembangbiakan dan perlindungan bagi telur dan larva ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis ikan yang tertangkap dalam artifisial habitat apung yang telah dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2023. Pengambilan sampel ikan dilakukan melalui penangkapan ikan bersama nelayan setempat dengan menggunakan alat tangkap yaitu bubu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap terdiri dari 9 spesies dikelompokkan kedalam 6 famili. Kelimpahan ikan dilakukan dengan menggunakan Uji T (Uji Independent Sample T-Test). Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan t hitung < t tabel (0,025;16) adalah 2,119 sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kelimpahan ikan pada masing-masing atraktor. Nilai indeks keanekaragaman (H’) 1,529-2,908, indeks keseragaman (E) 0,696-0,955 dan indeks dominasi (C) 0,096 – 0,645. Nilai ekologi tersebut diuji dengan menggunakan Uji T (independent sample t-test) yang menunjukkan t hitung< t tabel (0,025;4) adalah 2,776 sehingga H0 diterima. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada indeks ekologi masing-masing atraktor artifisial habitat apung. Kondisi kualitas perairan di Waduk Koto Panjang menunjukkan bahwa suhu 29–31,2°C, kecerahan 132 – 140 cm, oksigen terlarut (DO) 6,46 – 6,70 mg/L, karbondioksida (CO2) bebas 5 – 5,99 mg/L, dan derajat keasaman (pH) 6,52-6,70. Data tersebut menunjukkan bahwa keragaman jenis ikan yang tertangkap dalam artifisial habitat apung di Waduk Koto Panjang tergolong sedang, yang berarti habitatnya masih dalam keadaan optimal dan masih sesuai untuk peruntukan biota
Copyrights © 2024