Desa Mangunkerta berada di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, merupakan salah satu desa terkena bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2022. Kondisi tersebut menyebabkan banyak masyarakat mengalami kecemasan dan ketakutan, yang berkembang menjadi sakit baik itu sakit fisik ataupun psikologis tidak terkecuali pada usia anak-anak. Usia anak-anak pada kondisi tersebut dihadapkan pada tantangan baru dalam berbagai aspek kehidupan, baik fisik, kognitif, sosial, emosional maupun akademik yang menimbulkan perubahan gejala perilaku. Gejala perilaku tersebut adalah adanya tanda-tanda gejala stress pasca bencana, oleh karena itu, diperlukan penanganan melalui pendekatan yang menyenangkan untuk meminimalisir dampak goncangan yang ditimbulkan. Sasaran atau target program trauma healing yang berkelanjutan ini adalah tercapainya perubahan perilaku yang semula perilakunya menarik diri atau takut menjadi perilaku yang positif, mau berkembang, belajar dan bergaul. Pada kegiatan PKM ini dilakukan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang dipandang tepat untuk dipakai dalam penanganan trauma healing pada anak-anak Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD) dengan penekanan pada aspek psikologisnya. Hasil yang diperoleh adalah 15 dari 32 anak yang dijadikan sampel berhasil memiliki ketahanan atau kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang menekan, baik secara internal maupun eksternal. Kata kunci: Asset Based Community Development, Metode Resiliensi; Trauma Healing; Post Traumatic Syndrome Disorder
Copyrights © 2024