<![CDATA[Pengelolaan sampah dengan paradigma lama (pengumpulan, pengangkutan, pembuangan) menyebabkan sampah terkonsentrasi di landfill dalam jumlah yang besar (Tchobanoglous et al., 1993) Sampah yang berakhir di landfill akan mengalami proses dekomposisi dan menimbulkan emisi salah satu GRK yaitu gas metana (CH4). Gas ini menimbulkan efek sebesar 20-30 kali lipat dari gas karbondioksida (CO2) (Damanhuri, E., & Padmi, T., 2015). Pengelolaan sampah yang efektif di perkotaan merupakan tantangan utama dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan menjaga kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi pengelolaan sampah dan daur ulang sebagai strategi untuk menurunkan emisi GRK di beberapa kota besar di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan , termasuk pemerintah, pengelola sampah, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan yang terintegrasi, disertai dengan program pendidikan dan insentif bagi partisipasi masyarakat, dapat meningkatkan tingkat daur ulang dan mengurangi volume sampah yang dibuang. Penurunan emisi GRK berkorelasi positif dengan pengurangan sampah yang tidak dikelola dengan baik serta peningkatan penggunaan bahan daur ulang. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan sistem pengelolaan yang berkelanjutan, serta merekomendasikan kebijakan untuk meningkatkan kesadaran dan infrastruktur pengelolaan sampah di perkotaan, yang pada gilirannya mendukung konservasi sumber daya alam.]]>
Copyrights © 2024
