Kabupaten Kerinci, dengan keberadaan Gunung Api aktif, rentan terhadap gempa bumi. Meskipun demikian, kawasan lereng bukit, terutama di Kayu Aro Barat, masih dihuni oleh banyak penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kerentanan tanah di wilayah tersebut menggunakan metode mikrotremor. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kerentanan tanah yang signifikan. Bagian barat laut memiliki kerentanan tanah yang lebih rendah (0,40-0,85), sedangkan bagian tenggara memiliki kerentanan yang lebih tinggi (2,19-2,64). Nilai Peak Ground Acceleration (PGA) maksimum tercatat di bagian tenggara dengan rentang 251-1729 mgal. Temuan ini mengindikasikan bahwa wilayah tenggara Kayu Aro Barat memiliki potensi risiko gempa bumi yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Meskipun nilai PGA masih berada dalam kategori aman, perlu diingat bahwa aktivitas seismik dapat memicu pergerakan tanah dan longsor, terutama di daerah dengan topografi curam dan kondisi tanah yang labil seperti di Kayu Aro Barat. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut dan upaya mitigasi risiko untuk melindungi keselamatan masyarakat.
Copyrights © 2024