Tradisi ritual "Asyik Nukun Anak," "Asyik Menta Gumeng," dan "Asyik Ayun Luci" menjadi bagian integral dari budaya Desa Koto Cayo, Desa Koto Panjang, dan Desa Koto Lua. Ritual ini memiliki aplikasi beragam, termasuk pengobatan dan perlindungan dari bala. Pelaksanaannya melibatkan serangkaian gerakan yang dilakukan oleh sejumlah pelaku dengan tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami struktur dan gaya gerak dari ketiga ritual tersebut serta menemukan perbedaan dan persamaan di antara mereka. Dalam penelitian ini, digunakan teori struktur, teori gaya, dan teori komparasi. Metode kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur dan gaya gerak ketiga ritual tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam aspek kepala, badan, tangan, dan kaki. Asyik Nukun Anak menonjolkan gerakan tangan mengikuti kaki, Asyik Menta Gumeng menekankan gerakan menghentakkan kaki dan variasi gerakan, sedangkan Asyik Ayun Luci menampilkan gerakan mengayunkan tangan dan menghentakkan kaki. Meskipun demikian, terdapat persamaan, seperti gerakan dominan pada tangan dan kaki. Perbedaan lainnya mencakup struktur gerak yang terstruktur pada Asyik Ayun Luci, tetapi tidak serentak antar penari. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang keunikkan dan keindahan tradisi ritual ini serta memberikan kontribusi pada pelestarian warisan budaya masyarakat Desa Koto Cayo, Desa Koto Panjang, dan Desa Koto Lua.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024