Kasus Demam Berdah Dengue (DBD) termasuk penyakit yang mengancam kesehatan global dan kasusnya berfluktuasi setiap tahun di Kabupaten Seruyan. Penyebaran kasus hampir menyebar di seluruh wilayah. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan kasus dengan analisis spasial dan menemukan upaya pengendalian vektor yang tepat untuk menurunkan kasus DBD. Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method, gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Analisis spasial dilakukan dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) menggunakan software ArcGis Pro Versi 3 dan analisis regresi untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penduduk dan angka bebas jentik (ABJ) terhadap kejadian DBD. Metode kualitatif yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Pola spasial kasus DBD di Kabupaten Seruyan yaitu berkelompok (cluster). Pola sebaran cluster ini menunjukkan bahwa lingkungan di Kabupaten Seruyan berpotensi terjadi penularan setempat yang mengelompok. Semakin padat penduduk semakin tinggi pula kasus DBD di Kabupaten Seruyan. Terdapat pengaruh signifikan kepadatan penduduk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seruyan dengan nilai p 0,002 > 0,05. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seruyan dengan nilai p 0,149 < 0,05. Belum optimalnya manajemen pengendalian vektor di Kabupaten Seruyan menjadikan salah satu penyebab tingginya kasus DBD didaerah ini. Perlu diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan tentang pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk meningkatakan peran serta semua pihak serta kewaspadaan dini terhadap kejadian DBD.
Copyrights © 2024