Angka kematian bayi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sangat tinggi akibat diare. Penelitian ini mengkaji korelasi antara karakteristik anak, kebersihan lingkungan di rumah, dan kejadian diare di Kabupaten Ogan Ilir. Data sekunder dari Kegiatan Belajar Lapangan (PBL) FKM UNSRI tahun 2023 digunakan dalam penelitian ini, yang menggunakan desain observasional analitik dan metodologi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan prosedur pemilihan acak bertingkat untuk memilih 1.056 keluarga dengan anak-anak berusia 0-59 bulan. Diare mempengaruhi 19,2% balita yang disurvei. Antara usia 6-23 bulan dan rumah tangga dengan luas <9 meter persegi per orang, ada korelasi yang signifikan antara kejadian diare dan kedua variabel, dengan nilai-p masing-masing 0,014 dan 0,032. Diare 1,38 kali lebih mungkin terjadi pada balita (usia 6–23 bulan) dibandingkan pada balita (usia 24–59 bulan), dan risikonya 1,32 kali lebih besar di daerah dengan kepadatan rumah tangga <9 meter persegi per orang. Tidak ditemukan korelasi signifikan antara diare dengan variabel lain seperti sumber air bersih dan minum, jamban rumah tangga, atau pemberian ASI eksklusif. Untuk menurunkan frekuensi diare di kalangan balita, sangat penting untuk mempromosikan praktik hidup bersih dan sehat, karena data menekankan bahwa usia balita dan kepadatan rumah merupakan faktor risiko utama.
Copyrights © 2024