Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Gambaran Faktor Risiko pada Kasus Asfiksia Neonatorum di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta Razak, Rahmatillah
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 1: JUNE 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.807 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v11i1.1518

Abstract

Dalam sustainable development goals (SDGs) tertuang salah satu target yang ingin dicapai pada tahun 2030 di bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian bayi dan anak dibawah usia 5 tahun. Salah satu yang berkontribusi terhadap angka kematian tersebut adalah asfiksia neonatorum yang merupakan kasus kegagalan bernafas bayi secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Studi ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel sebesar 360 responden dengan melakukan analisis secara univariat dengan tujuan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi faktor penyebab pada kasus asfiksia neonatorum di RSIA Budi Kemuliaan yang merupakan rumah sakit ibu dan anak rujukan swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik responden. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus (asfiksia) sebesar 120 (33.3%) dan kontrol (tidak asfiksia) sebesar 240 (66.7%), pengambilan kasus dan kontrol menggunakan rasio 1:2. Hasil penelitian menunjukkan gambaran distribusi faktor penyebab kasus asfiksia neonatorum terdiri dari faktor bayi yang meliputi berat badan lahir rendah, jenis kelamin dan malpresentasi bayi seperti letak lintang dan sungsang. Sedangkan faktor ibu meliputi umur paritas, penyakit diabetes, pelayanan kesehatan yang didapatkan saat hamil seperti antenatal care dan antenatal corticosteroid serta  kondisi dan tindakan pada saat persalinan seperti jenis persalinan, persalinan lama, ketuban pecah dini dan pemberian induksi atau oksitosin saat persalinan.
The Factors Related to the Incident of Diarrhea in Elementary School Children in Muara Burnai Village II Effriyanda, Ditha; Putri, Dini Arista; Purba, Imelda Gernauli; Razak, Rahmatillah; Rosyada, Amrina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.1.45-56

Abstract

Poor snack food habits with a diversity of snacks encourages children's snack habits at school, because they can spend a third of their time at school. However, there are still many children who have the habit of consuming snacks and poor hand and nail hygiene habits The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of diarrhea in elementary school. This research was quantitative with the Cross Sectional method. The sample in this study amounted to 118 respondents, which were determined by simple random sampling technique. Respondents were dominated by women as many as 77 respondents (65.3%), and the age of the respondents was dominated by the age category 11-12 years as many as 60 respondents (50.8%). Bivariate analysis resulted that there was a significant relationship between the frequency of snack food consumption, the choice of snack foods, the habit of washing hands, and cleanliness of nails with the incidence of diarrhea, while the habit of carrying lunch had no significant relationship with the incidence of diarrhea in elementary school in Muara Burnai Village II. The results of the multivariate analysis showed that the selection of snack foods was the most dominant variable influencing the incidence of diarrhea in elementary school children with (p-value=0.030; PR=29.291; CI 95%)=1.393-615.854) after controlling for the variable frequency of snack food consumption, washing habits hand and nail hygiene. The schools should make regulations related to standards for traders so that they become healthy canteens in school.
The Relationship Between Knowledge and Host Behavior With Pulmonary Tuberculosis Cases in the Productive Age in Rantau Alai District, Ogan Ilir Regency Hanifah, Arindi Dinda; Razak, Rahmatillah; Sunarsih, Elvi; Budiastuti, Anggun
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.2.209-219

Abstract

Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that is a health problem in the world. In Indonesia, most cases of tuberculosis attack the productive age. Cases of pulmonary tuberculosis in Rantau Alai District in 2022 amounted to 380 cases, with the number of positive cases as many as 29 cases resulting in disability in the lungs and extrapulmonary organs and even death. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and behavior of the host with the incidence of pulmonary tuberculosis at productive age in Rantau Alai Subdistrict, Ogan Ilir Regency. This study used a case-control design with 108 respondents selected by simple random sampling. Then, the data analysis test was carried out, namely the chi-square test and multiple logistic regression test. The results showed that there was a significant relationship between knowledge (p-value<0.001), smoking history (p-value>0.001), household contact (p-value<0.001), the habit of drying mattresses (p-value<0.001) and the habit of opening windows every morning (p-value<0.001) against pulmonary tuberculosis. The results of multivariate analysis showed that the variable of house contact (p-value 0.001) was the most dominant variable associated with pulmonary tuberculosis (OR= 15.059, 95% CI: 3.093-73.317). The conclusion of this study is that poor knowledge and behavior of the host can increase the risk of pulmonary tuberculosis. Suggestions for the community are expected to follow extension activities on an ongoing basis and implement clean and healthy living behaviors to prevent the proliferation of pulmonary tuberculosis bacteria.
KONDISI SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DAN KARAKTERISTIK BALITA TERHADAP KEJADIAN DIARE DI KABUPATEN OGAN ILIR Lestari Permata Putri, Rizki; Razak, Rahmatillah; Sunarsih, Elvi; Fakhriyatiningrum, Fakhriyatiningrum; Budiastusti, Anggun
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37473

Abstract

Angka kematian bayi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sangat tinggi akibat diare. Penelitian ini mengkaji korelasi antara karakteristik anak, kebersihan lingkungan di rumah, dan kejadian diare di Kabupaten Ogan Ilir. Data sekunder dari Kegiatan Belajar Lapangan (PBL) FKM UNSRI tahun 2023 digunakan dalam penelitian ini, yang menggunakan desain observasional analitik dan metodologi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan prosedur pemilihan acak bertingkat untuk memilih 1.056 keluarga dengan anak-anak berusia 0-59 bulan. Diare mempengaruhi 19,2% balita yang disurvei. Antara usia 6-23 bulan dan rumah tangga dengan luas <9 meter persegi per orang, ada korelasi yang signifikan antara kejadian diare dan kedua variabel, dengan nilai-p masing-masing 0,014 dan 0,032. Diare 1,38 kali lebih mungkin terjadi pada balita (usia 6–23 bulan) dibandingkan pada balita (usia 24–59 bulan), dan risikonya 1,32 kali lebih besar di daerah dengan kepadatan rumah tangga <9 meter persegi per orang. Tidak ditemukan korelasi signifikan antara diare dengan variabel lain seperti sumber air bersih dan minum, jamban rumah tangga, atau pemberian ASI eksklusif. Untuk menurunkan frekuensi diare di kalangan balita, sangat penting untuk mempromosikan praktik hidup bersih dan sehat, karena data menekankan bahwa usia balita dan kepadatan rumah merupakan faktor risiko utama.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Azzahra, Harisa; Razak, Rahmatillah; Budiastuti, Anggun; Ramadhanti, Inas Tri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37571

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia pada balita, khususnya pada negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan serta perilaku merokok anggota keluarga yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel diperoleh sebanyak 1.181 melalui metode multistage random sampling. Variabel diukur menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi. Analisis univariat dilakukan untuk menentukan distribusi frekuensi setiap variabel dan dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil analisis bivariat yang dilakukan menunjukkan kebiasaan merokok anggota keluarga (p-value = 0,006) sebagai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA (PR=1,801; 95% CI 1,179-2,749). Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal bersama anggota keluarga perokok akan mengalami risiko terkena ISPA 1,801 kali lebih besar di bandingkan balita yang tidak tinggal bersama anggota keluarga perokok. Variabel lain seperti kepadatan hunian, bahan atap, bahan dinding, bahan lantai, jendela, ventilasi, dan pencahayaan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian ISPA pada balita. Pemberian program edukasi tentang bahaya merokok kepada orang tua dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menurunkan risiko ISPA pada balita yang di sebabkan oleh paparan asap rokok.  
RIWAYAT PENYAKIT CAMPAK DAN KONDISI SANITASI RUMAH TANGGA TERHADAP KASUS STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2024 Said Aqil, Muhammad; Razak, Rahmatillah; Yusri, Yusri; Septiawati, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38252

Abstract

Tiga dari sepuluh balita di Indonesia memiliki tinggi badan kurang dari standar usia atau stunting sebagai akibat dari kekurangan gizi, terutama selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini melihat hubungan antara riwayat campak dan kondisi sanitasi rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita di 13 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan studi kasus kontrol terhadap kasus stunting pada balita di Kabupaten Ogan Ilir 2024. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2024 di 13 kecamatan lokus stunting di kabupaten Ogan Ilir. Perhitungan sampel menggunakan hipotesis uji dua beda proporsi dengan total responden sebanyak 129 dengan rasio 1:2 (43 kasus dan 86 kontrol). Penelitian ini melihat variabel di antaranya riwayat campak, kondisi jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana SPAL. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis uji univariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel dan bivariat (menggunakan chi-square). Pada hasil analisis bivariat dapat disimpukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada variabel kondisi jamban dan sarana pembuangan sampah, sedangkan ada hubungan pada variabel riwayat campak dengan nilai p-value= 0,031 dengan OR= 2,72 (95% Cl=1,16-6,36) ada hubungan yang signifikan dan kondisi sanitasi rumah tangga yaitu sarana SPAL dengan nilai p-value= 0,002 dengan OR= 0,23 (95% Cl= 0,08-0,062) memiliki hubungan dengan kejadian stunting di kabupaten Ogan Ilir tahun 2024. Kesimpulan dari hasil perhitungan menunjukan pada variabel riwayat campak dan sarana SPAL memiliki hubungan yang siginifikan beresiko pada kasus stunting di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2024.
Hubungan Kualitas Air Bersih, Fasilitas MCK, dan Riwayat Diare Terhadap Kasus Stunting Pada Balita Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2024 Putri, Tiara Dwi; Razak, Rahmatillah; Yusri, Yusri; Ramadhanti, Inas Tri; Ramadhan, Arizky
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.532

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kualitas air bersih, fasilitas MCK, dan riwayat diare terhadap kasus stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini menggunakan desain case control di 13 desa lokus stunting Kabupaten Ogan Ilir. Jumlah sampel sebanyak 129 responden menggunakan perbandingan 1:2 kasus dan kontrol. Kasus diambil dari balita yang terdiagnosis stunting berdasarkan catatan dinkes dan bidan desa, sedangkan kontrol diambil dari balita yang tidak stunting berdasarkan kriteria inklusi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner, wawancara, dan pengukuran kualitas air. Analisis data yang digunakan yaitu dengan metode analisis univariat dan bivariat (chi-square). Hasil analisis bivariat yang diperoleh bahwa kualitas fisik air bersih yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah sumber air berwarna p-value=0,005 (OR=3,24; CI=1,49-7,03), sumber air berasa p-value=0,004 (OR=3,67; CI=1,57-8,58) dan sumber air berbau p-value=0,005 (OR=3,65; CI=1,53-8,71). Serta untuk variabel kualitas fisik dan kimia air bersih dan air minum, fasilitas MCK, dan riwayat penyakit diare tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan nilai p-value0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara sumber air berwarna, berasa dan berbau dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Ogan Ilir. Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas air bersih serta pencegahan penyakit diare sebagai bagian dari strategi penurunan kasus stunting.
Stunting Cases Based on Demographic Factors and Maternal Pregnancy Examination History in Ogan Ilir Regency in 2024 Ramadhona, Syifa Aulia; Razak, Rahmatillah; Ermi, Nurmalia; Sunarsih, Elvi; Ramadhanti, Inas Tri
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus stunting berdasarkan faktor demografis dan riwayat pemeriksaan kehamilan ibu. Jumlah sampel sebanyak 129 responden dengan perbandingan 1:2 yang terdiri dari 43 kasus dan 86 kontrol di Kabupaten Ogan Ilir. Kasus merupakan balita yang terdiagnosis stunting menurut catatan bidan desa dan Dinas Kesehatan Ogan Ilir, sedangkan kontrol diambil dari balita tidak stunting berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diambil dengan cara wawancara, pengisian kuesioner, pengambilan titik koordinat, dan observasi secara langsung. Analisis data yang digunakan, yaitu univariat dan spasial untuk melihat gambaran dan distribusi variabel, dan bivariat dengan uji chi square. Hasil bivariat menunjukkan, faktor demografis yang memiliki hubungan dengan kasus stunting adalah status pekerjaan ibu p-value 0,049 (OR 0,27; CI 0,08-0,88) dan pendapatan rumah tangga p-value 0,034 (OR 2,27; CI 1,05-4,88) serta faktor demografis yang tidak memiliki hubungan adalah tingkat pendidikan formal ibu, rata-rata pengeluaran rumah tangga, kepemilikan JKN, dan keikutsertaan program Bansos. Sedangkan faktor riwayat pemeriksaan kehamilan ibu yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting adalah kunjungan ANC p-value 0,032 (OR 0,18; CI 0,04-0,83) dan faktor riwayat pemeriksaan selama kehamilan yang tidak memiliki hubungan adalah status IMT ibu dan konsumsi TTD oleh ibu.
The Relationship between Personal Hygiene, Maternal Health Status, and History of Diarrhea to Stunting Cases in Indonesia: Systematic Review Serly Santiyah, Serly Santiyah; Razak, Rahmatillah; Budiastuti, Anggun; Sunarsih, Elvi; Ekasari, Ranti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 12: DESEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i12.6424

Abstract

Background: The government established a goal of a prevalence rate of 14% by the end of 2024 because the number of stunting cases in Indonesia is still high, at 21.6%. This review aims to provide the factors such as personal hygiene, maternal health status, and diarrhea that cause stunting and recommendations for more effective health policies to prevent stunting in Indonesia. The purpose of this study is to examine the connection between personal hygiene, maternal health status, and a history of diarrhea with the occurrence of stunting in Indonesia.. Method: This study uses a systematic review method on observational studies with a case control and cross-sectional research design conducted in Indonesia published between 2019 and 2024. Databases such as PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar are used to search for eligible articles. The quality of the publication was then assessed using The JBI (Joanna Briggs Institute) Critical Appraisal Tools. Result: A total of 210 articles were taken from the database, and 17 research articles were included in this study. In the article studied, the factors that are most often associated with stunting are personal hygiene practices (behavior of washing hands with soap), maternal weight, maternal height, and infectious diseases such as diarrhea related to stunting. Conclusion: A study of 17 articles showed that personal hygiene, maternal health status during pregnancy, and history of diarrhea contributed significantly to the incidence of stunting in Indonesia. Poor personal hygiene and diarrheal infections can worsen children's nutritional status, increase the risk of infection, and inhibit optimal growth and development. These factors are an important component in efforts to prevent stunting through improving hygiene, maternal health, and infection management.
The Physical Condition of Household Environment and History of Acute Respiratory Infection (ARI) to the Stunting Cases in Ogan Ilir Regency Nita Amelia Putri; Razak, Rahmatillah; Yusri; Trisnaini, Inoy; Ramadhan, Arizky
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 12: DESEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i12.6472

Abstract

Background: The case of stunting in toddlers can be caused by infectious diseases such as acute respiratory infection as the direct factor and the physical conditions of the household environment as the indirect factor. This study aims to determine the relationship between the physical condition of the household environment and history of Acute Respiratory Infection (ARI) to the stunting cases in toddlers in 13 stunting locus villages in Ogan Ilir Regency 2024. Method: This study used a case-control study focusing on stunted toddlers aged 24-59 months in 13 locus villages in Ogan Ilir Regency. A total of 129 samples of under-fives were obtained using the Lameshow formula, with a ratio of 1:2 found (43 cases and 86 controls). Inclusion criteria were stunted toddlers for cases and non-stunted toddlers in the neighborhood for controls. This study examined various factors including wall type, floor type, ceiling type, residential density, temperature, humidity, lighting, ventilation, and history of acute respiratory infections (ARI). Data analysis included univariate, bivariate (using chi-square test), and multivariate (using multiple logistic regression) methods. Result: The bivariate analysis showed a significant association between residential density (p-value = 0,010), ventilation (p-value = 0,002), history of acute respiratory infection (ARI) (p-value = 0,000), moderate ARI severity (p-value = 0,000), and one-time ARI frequency (p-value = 0,001) with the stunting cases in Ogan Ilir Regency. Multivariate analysis identified history of ARI as the dominant factor influencing stunting in toddlers (OR = 13,458 95% CI 3,618 – 50,063). Conclusion: This study conducted in 13 villages of Ogan Ilir regency found that factors such as residential density, ventilation, and a history of acute respiratory infections (ARI) were significantly linked to stunting in children aged 24 to 59 months with the history of ARI was the dominant factor against stunting in toddlers.