Abstrak Permasalahan stres di Indonesia masih cukup tinggi bahkan cenderung terus meningkat. Data Riskesdas 2018 menyebutkan prevalensi gangguan mental emosional/stres di Indonesia sebesar 9,8%. Prevalensi kasus stres/depresi di Kalimantan Selatan terus meningkat, kasus tahun 2022 menunjukkan angka 390 orang meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 280 orang. Berdasarkan hasil FGD ditemukan ada beberapa permasalahan terkait dengan kesehatan mental siswa di SMA Negeri 1 Gambut. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Gambut tentang gangguan mental dan membentuk kelompok konselor sebaya yang telah mendapatkan pelatihan. Metode kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan ceramah, diskusi, dan pelatihan berbasis simulasi. Peserta kegiatan yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1 Gambut Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024. Evaluasi hasil kegiatan dalam bentuk pre dan post-tes serta kuesioner kepuasan. Hasil Kegiatan diikuti oleh 28 orang siswa-siswi yang berasal dari kelas X, XI dan XII. Hasil pre-tes menunjukkan nilai pengetahuan tentang kesehatan mental rata-rata 47,5. Setelah diberikan pelatihan skor meningkat menjadi rata-rata 73,2. Terdapat 22 orang peserta yang pengetahuannya meningkat secara signifikan. Hasil tingkat kepuasan menunjukkan 82,14% yang merasa sangat puas dan 17,85% yang merasa puas dengan kegiatan ini. Sebanyak 71,48% menyatakan sangat setuju dan 28,52% setuju kalau pembentukan konselor sebaya dapat membantu remaja mengatasi masalah mereka. Kesimpulan kegiatan ini adalah pelatihan dan pembentukan konselor sebaya kesehatan mental remaja (SeTaRa) sangat dirasakan manfaatnya oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Gambut. Pengetahuan tentang kesehatan mental remaja meningkat setelah pemberian pelatihan. Kata kunci: kesehatan mental; konselor sebaya; stres Abstract The prevalence of stress in Indonesia remains considerable and appears to be on the rise. According to the 2018 Riskesdas data, the prevalence of mental and emotional disorders/stress in Indonesia is 9.8%. Stress and depressive disorders are on the rise in South Kalimantan. In 2022, 390 cases were reported, up from 280 the previous year. The focus group discussions revealed issues regarding student mental health at SMA Negeri 1 Gambut. The service aims to improve students' knowledge of mental disorders and train peer counselors. The activity was conducted using a methodology that combined lectures, discussions, and simulation-based training. The participants in the activity were students from SMA Negeri 1 Gambut, Gambut Subdistrict, Banjar Regency. The activity was conducted on August 15, 2024. The activity's effectiveness was assessed through pre- and post-tests and satisfaction surveys. A total of 28 students took part. The pre-test average knowledge score on mental health was 47.5. After training, the mean score increased to 73.2. Twenty-two participants demonstrated notable knowledge gains. The results of the satisfaction survey indicated that 82.14% of respondents expressed high levels of satisfaction with the activity, while 17.85% indicated satisfaction. A majority of respondents believed that peer counselors could help adolescents overcome problems. The training of SeTaRa counselors at SMA Negeri 1 Gambut was valuable. After the training on adolescent mental health, respondents had more knowledge about it. Keywords: mental health; peer counselor; stress
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024