Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dan dapat terjadi sepanjang tahun. Penyakit ini seringkali dipengaruhi oleh faktor lingkungan, iklim, kepadatan penduduk, serta perilaku masyarakat. Di Indonesia, kasus DBD mencapai 108.303 pada tahun 2020, dengan Sumatera Utara sebagai salah satu daerah dengan kasus tinggi. Upaya pengendalian DBD sering kali bergantung pada penggunaan insektisida untuk membunuh nyamuk vektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan aktif yang digunakan oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa serta hubungannya dengan kejadian DBD di wilayah tersebut. Penelitian observasional dengan desain potong lintang ini melibatkan 100 rumah tangga. Data penggunaan insektisida dan riwayat menderita DBD dalam enam bulan terakhir didapatkan melalui wawancara tertulis menggunakan kuesioner. Sebanyak 44 rumah tangga yang diobservasi memiliki riwayat menderita DBD. Seluruh rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa menggunakan insektisida golongan piretroid, namun memiliki kandungan aktif yang berbeda-beda yaitu dimeflutrin (43%), sipermetrin (29%) dan praletrin (28%). Terdapat hubungan antara kandungan aktif insektisida dengan kejadian DBD di wilayah Puskesmas Tanjung Morawa.
Copyrights © 2024