Modal sosial yang digunakan pedagang dapat membantu meningkatkan pendapatan. Kasus negatif yang terjadi di lingkup pasar sudah meresahkan pedagang dan pembeli. Penggunaan modal sosial yang terdiri dari jaringan, kepercayaan, dan norma sosial menjadi alternatif bagi pedagang sembako di pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk modal sosial yang dimiliki pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka 2) Untuk m menganalisis tingat pendapatan pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka 3) Untuk menganalisis korelasi modal sosial terhadap pendapatan pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 responden. Pengambilan sampel menggunakan sensus. Metode pengumpulan data adalah wawancara terpimpin, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan product moment correlation. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi r = 0,630. Artinya terdapat korelasi antara variabel bebas (modal sosial) terhadap variabel terikat (pendapatan pedagang) sebesar 0,630 yang artinya bahwa signifikan antara modal sosial dengan pendapatan pedagang sebesar 63% sedangkan 37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Copyrights © 2025