Perairan Halmahera merupakan pintu masuk utama jalur timur Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang membawa massa air Samudera Pasifik Selatan ke perairan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguantifikasi nilai laju disipasi energi kinetik turbulen dan difusivitas eddy vertikal berdasarkan data suhu dan salinitas yang diakuisisi dengan peralatan CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Variabilitas spasial percampuran vertikal massa air di Perairan Halmahera pada bulan Oktober 2017 disajikan berdasarkan data hasil Ekspedisi Widya Nusantara 2017 dengan armada Kapal Riset Baruna Jaya VIII. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Thorpe Teroptimasi, yang didasarkan pada identifikasi ketidakstabilan profil densitas di kolom air dari CTD. Analisis turbulensi dilakukan dengan menguantifikasi nilai laju disipasi energi kinetik turbulen dan nilai difusivitas eddy vertikal. Dua zona percampuran dengan tingkat turbulen yang kuat ditemukan di Selat Halmahera bagian utara dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi. Diperoleh, nilai laju disipasi energi kinetik turbulen pada lapisan termoklin yang membawa massa air Subtropis Pasifik Selatan (SPSW) memiliki orde maksimum 10-7 W/kg di Selat Halmahera bagian utara, 10-8 W/Kg di perairan internal Laut Halmahera dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi; dan nilai difusivitas eddy vertikal memiliki orde 10-3 m2/s di Selat Halmahera bagian utara, 10-4 m2/s di perairan internal Laut Halmahera dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi.
Copyrights © 2024