Masalah transportasi muncul ketika perusahaan atau industri mencoba menentukan cara terbaik untuk mengirimkan produk dan barang dari berbagai sumber ke berbagai tujuan. Perusahaan atau industri memerlukan perencanaan distribusi yang efisien untuk mengurangi biaya dan menghitung biaya pengiriman minimum. Lowest Allocation Method (LAM) adalah metode untuk menentukan solusi layak awal dengan mengalokasikan barang ke sel biaya terendah pada persediaan atau permintaan terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi layak awal masalah transportasi dengan LAM pada kasus seimbang maupun tidak seimbang. Masalah transportasi tersebut dimodelkan dan dicari penyelesaiannya menggunakan LAM. Dari hasil penelitian, alokasi solusi layak awal pada kasus distribusi tahu Pabrik XYZ yaitu Pabrik Ujung Berung 1 mendistribusikan ke Pasar Ujung Berung, Pasar Cimahi, dan Pasar Cicadas 1 berturut-turut 5, 65, dan 20 pallet, Pabrik Ujung Berung 2 mendistribusikan ke Pasar Cicadas 1 dan Pasar Cicadas 2 berturut-turut 45 dan 75 pallet, dan Pabrik Ujung Berung 3 mendistribusikan ke Pasar Ujung Berung sebanyak 60 pallet dengan total biaya pendistribusian sebesar Rp558.500. Sedangkan, pada kasus distribusi komponen mesin kelapa sawit CV. Adi Jaya Teknik yaitu Vendor 1 mendistribusikan ke Pekanbaru sebanyak 8.000 kg, Vendor 2 mendistribusikan ke Pekanbaru, Jambi, dan Palembang berturut-turut 1.000, 4.000, dan 10.000 kg, Vendor 3 mendistribusikan ke Pekanbaru, Padang dan Dummy berturut-turut 8.000, 2.000, dan 2.000 kg, Vendor 4 mendistribusikan ke Jambi sebanyak 8000 kg, dan Vendor 5 dialokasikan ke Padang sebanyak 8.000 kg dengan total biaya pendistribusian sebesar Rp60.200.000. Kata Kunci: Pendistribusian, Biaya Pengiriman, Sel Biaya Terendah
Copyrights © 2024