Kebijakan Adiwiyata yang dimulai sejak tahun 2006 bertujuan untuk menciptakan sekolah ramah lingkungan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum dan mendorong pengelolaan sampah berkelanjutan, seperti pemilahan, pengurangan, dan daur ulang, serta melibatkan siswa, guru, dan staf dalam tim pengelolaan lingkungan. Meskipun telah diterapkan di banyak sekolah, kebijakan ini menghadapi tantangan seperti kurangnya fasilitas yang memadai, kurangnya pelatihan, serta rendahnya kesadaran dan partisipasi dari seluruh elemen sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka untuk menganalisis dampak kebijakan Adiwiyata terhadap pengelolaan sampah di sekolah, dengan cara mengumpulkan literatur yang relevan dari tahun 2019-2024 melalui google scholar, semantic google scholar dari hasil pencarian ditemukan sebanyak 16 artikel yang relevan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang tantangan dan solusi dalam implementasi kebijakan, serta rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan sampah di sekolah. Kesimpulan dari artikel ini menunjukkan bahwa kebijakan Adiwiyata telah menunjukkan dampak positif terhadap pengelolaan sampah sekolah seperti pengomposan, daur ulang, dan inisiatif pengurangan plastik, serta pembuatan Eco-Paving Block, namun kendala seperti pembuangan sampah sembarangan dan faktor eksternal seperti banjir masih menghambat efektivitasnya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang optimal, penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa, serta memperkuat kolaborasi antara sekolah, siswa, dan masyarakat untuk menciptakan budaya hidup bersih yang berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024