Penelitian ini dilakukan di Desa Linggoasri karena termasuk wilayah yang pluralis dan masyarakat hetrogen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah :Observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas masyarakat Desa Linggoasri berprinsip : perbedaan keyakinan itu timbul dari kebenaran hatinya dan keyakinan masing-masing pemeluk agama, dan adanya faktor keturunan yang membuat kondusipnya Desa Linggoasri. Dalam hal ini fakta sosial di masyarakat yaitu, adanya identitas agama yang berbeda dalam satu rumah. Warga masyarakat yang berbeda pemeluk agamanya memiliki sifat kegotong-royongan yang membuat penduduk itu bisa rukun walaupun, ancaman dari luar berupa diskriminasi secara verbal dan non verbal akan tetap terus ada, hal itu tidak menjadikan masyarakat Desa Linggoasri terpecah belah. Sebaliknya apabila ada satu kelurahan mengadakan kegiatan Pernikahan, Karnaval, hari raya, dan lain lain. Para warga akan ikut meramaikan dan mendukung kegiatan tersebut, baik secara moril maupun materil atau secara financial semampuhnya mereka, tanpa membedakan agama dan mengikuti setiap aturan yang ada dalam masing-masing agama yang ada. Dalam siklus tersebutwarga Desa Linggoasri nampak adanya kebersamaan, sikap toleransi terhadap perbedaan agama, dan adanya kerja sama.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025