Maraknya fenomena pembangunan Masjid dengan desain modern di Indonesia, terutama di pulau Jawa, membuat Soko Guru kehilangan fungsinya dan terkadang, disingkirkan dalam desain Masjid modern di Pulau Jawa. Fenomena tersebut juga sedikit mencoreng nama baik masyarakat Indonesia dalam masalah preservasi dan konservasi, yang terlihat hanyalah sekarang preservasi dan konservasi tersingkir demi pamer dan gengsi antar daerah, Masjid yang dulunya bertahan hingga ratusan tahun dengan sedikit tambahan di sekitar seiring waktu, Tersingkirkan dengan fenomena Masjid berkubah dan konstruksi modern. Selain itu kemistikan dan kesucian Soko Guru mulai ternodai dengan pragmatisme dalam pembangunan, seperti seolahâ Soko Guru dihilangkan nilai sucinya dan dianggap hanya tiang penyangga bangunan biasa, atau terkadang dihilangkan dengan alasan kenyamanan dan bukan sebagai salah satu lambang keunikan, dari suatu Masjid. Artikel ini menggunakan pendekatan Teori Fungsi Sosial dengan melihat bagaimana munculnya fenomena Masjid desain modern, kejatuhan soko guru hingga disfungsi Soko Guru sebagai hiasan dan pengingat, penelitian ini ditulis untuk melihat kejatuhan dan disfungsi dari Soko Guru dan potensi penghidupan di desain Masjid modern di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Copyrights © 2024