Budaya keselamatan pasien merupakan budaya rumah sakit yang mendukungkeselamatan pasien, kurangnya budaya keselamatan pasien dapat meningkatkanpeluang terjadinya insiden pada pasien selama mendapatkan pelayanan kesehatan.Kejadian yang merugikan dan membahayakan keselamatan pasien salah satunyaadalah kesalahan pada saat proses pengobatan. Instalasi farmasi mempunyaitanggung jawab pada proses pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran budaya keselamatan pasien pada pegawai unit kerja instalasi farmasi sertainsiden yang pernah terjadi di instalasi farmasi Rumah Sakit X. Pengambilan datapenelitian ini secara retrospektif dengan metode deskriptif. Populasi berjumlah 51 orangdengan sampel menggunakan total sampling. Kriteria inklusi adalah pegawai instalasifarmasi dan bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian ini menggunakankuesioner dari Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) yaitu kuesionerHospital Survei on Patient Safety Culture (HSOPSC) yang telah valid dan reliabel, dandokumen Laporan Mutu 2023 dari Komite Mutu Rumah Sakit X. Data yang diperolehdianalisis univariat dan analisis dokumen. Hasil kuesioner menunjukan budayakeselamatan pasien pada pegawai instalasi farmasi Rumah Sakit X sebesar 74%termasuk kategori baik yang terdiri dari 12 dimensi. Terdapat 9 dimensi dengan responpositif baik, 2 dimensi dengan respon positif sedang, dan 1 dimensi dengan responpositif kurang. Insiden yang terjadi adalah medication error fase peresepan dan insidenterkait pelaksanaan high alert double check. Sistem pelaporan insiden keselamatanpasien sesuai dengan perundang-undangan yang ada.
Copyrights © 2024