Budidaya tanaman terung ungu (solanum melongena L.) pada tanah alluvial dihadapkan pada masalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik, dan kandungan bahan organik rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) yang rendah, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas tanah alluvial yaitu dengan penambahan bahan organik seperti bokasi kulit rambutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis bokasi kulit rambutan yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu pada tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Budi Utomo, Komplek Taman Anggrek, Siantan Hilir, Pontianak Utara, Kota Pontianak yang berlangsung pada tanggal 19 Maret 2020 – 20 Juli 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 4 sampel tanaman, sehingga dihasilkan 80 tanaman yang disusun dengan jarak 50 cm × 60 cm antar polybag.. Perlakuan penelitian ini adalah 600 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 20 ton/ha (kontrol), 300 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 10 ton/ha, 600 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 20 ton/ha, 900 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 30 ton/ha dan 1200 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 40 ton/ha. Variabel penelitian yang diamati meliput tinggi tanaman (cm), waktu berbunga (HST), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per buah (g), berat buah per tanaman (g), panjang buah (cm) dan diameter buah (cm). Pemberian bokasi kulit rambutan dengan dosis 900 g/polybag memberikan hasil yang baik yaitu mampu memberikan waktu berbunga tercepat, berat kering tanaman dan diameter buah tertinggi sedangkan berat buah per buah dan berat buah per tanaman tertinggi pada pemberian bokasi kulit rambutan dengan dosis 300 g/polybag.
Copyrights © 2024