Prospek budidaya bawang merah cukup baik karena memiliki nilai ekonomis yang baik dan mengingat fungsinya sebagai bumbu penyedap masakan yang digunakan sehari-hari membuat bawang merah menjadi salah satu komoditas pokok pertanian yang perlu diperhatikan agar kebutuhan konsumsi bawang merah nasional dapat tercukupi. Tanah Aluvial yang digunakan sebagai media tanam dihadapkan pada berbagai kendala yaitu berupa sifat fisik dan kimia tanah yang kurang baik. Peningkatan produksi tanaman bawang merah di tanah aluvial dapat ditingkatkan melalui kegiatan intensifikasi. Upaya intensifikasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pemberian pupuk yang dikombinasikan yaitu pupuk organik asam humat dan pupuk anorganik NPK. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik dari kombinasi asam humat dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di Jl. Sungai Raya Dalam, dimulai dari bulan November 2023 sampai Januari 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan pertama yaitu, AH 6 kg/ha + NPK 125 kg/ha, AH 5 kg/ha + NPK 150 kg/ha, AH 4 kg/ha + NPK 175 kg/ha, AH 3 kg/ha + NPK 200 kg/ha, AH 2 kg /ha + NPK 225 kg/ha, AH 1 kg/ha + NPK 250 kg/ha, dan Tanpa AH + NPK 275 kg/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat segar umbi per rumpun, dan berat kering angin umbi per rumpun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian kombinasi asam humat dan NPK mempunyai pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah aluvial. Dosis asam humat sebanyak 6 kg/ha dan NPK 125 kg/ha merupakan dosis efektif yang dapat digunakan dalam budidaya bawang merah pada tanah aluvial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024