Indonesia, sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, memiliki letak georafis yang cukup mendukung untuk memperoleh intensitas cahaya matahari yang merata sepanjang tahun di wilayah Indonesia, sehingga penerapan solar cell sebagai pembangkit listrik alternatif merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik warga. Berdasarkan data tersebut, tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Rekayasa Elektro telah melakukan survey lapangan, dan hasilnya terdapat sebuah Pondok Modern Dan Panti Asuhan Nurul Khaeraat Lil Muhibbiin yang terletak di RT 27 Kecamatan Balikpapan Selatan yang masih membutuhkan tambahan sumber listrik. Terdapat 20 orang santri, 5 guru dan 5 karyawan yang beraktivitas di pondok tersebut. Tepat pada tanggal 28 Juni 2024, jam 09.00 WITA, 3 orang tim dosen Jurusan Rekayasa Elektro dibantu oleh 4 mahasiswa kelas Teknologi Listrik (1TL1) telah berhasil memasang instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya 50 WP, dengan beban berupa 2 buah lampu DC @ 5 watt dan 1 buah stop kontak 2 titik dengan tegangan output 220 volt yang dapat digunakan untuk beban AC daya rendah seperti charger hp dan kipas angin. Pengujian terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Surya 50 WP tersebut telah dilakukan selama 15 hari, dan hasilnya sangat memuaskan, yaitu aki VRLA 40 Ah mampu menyalakan beban-beban dengan total daya 20 watt selama 10,42 jam. Namun jika aki hanya difungsikan sebagai penerangan lampu teras pondok, maka kedua lampu dengan total daya 10 watt dapat menyala selama 20,8 jam. Keakuratan pembangkit listrik tenaga surya 50 wp tersebut terbukti mampu menjadi cadangan sumber energi lisrik alternatif dengan frekuensi pengujian 15 hari (13 hari cerah dan 2 hari hujan). Prosentase pengisian aki maksimal terjadi pada hari ke-1 sampai hari ke-10, hari ke 11 dan ke-13 hujan dan hari ke-12, 14 dan 15 cuaca cerah. Sehingga dapat diakumulasikan, selama 15 hari pengujian fungsi aki terhadap beban-bebannya, pengisian aki masimal hanya berlangsung selama 13 hari atau 86,7% dari total 15 hari pengujian.
Copyrights © 2025