Pewarna sintetis, meskipun memberikan warna yang menarik pada berbagai produk konsumen, membawa sejumlah bahaya potensial yang perlu diperhatikan. Di samping itu, proses produksi pewarna sintetis dapat menciptakan limbah kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami seperti ekstrak Bunga Telang diperlukan untuk menggantikan peran pewarna sintetis. Ekstrak Bunga Telang sebagai pewarna alami memiliki berbagai manfaat seperti memiliki manfaat kesehatan, menjadi indikator alami, dan lebih ramah lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut dan kecepatan pengadukan terhadap jumlah ekstrak bunga telang. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi pelarut etanol 30%, 55%, 80 % dan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, 200 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) tertinggi adalah 10-4 pada kondisi konsentrasi pelarut 55% dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) terendah adalah 6 x 10-5 pada kondisi konsentrasi pelarut 30% dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Semakin cepat proses pengadukan, semakin banyak konsentrasi ekstrak yang dihasilkan. Hal ini berbanding terbalik dengan kecepatan pengadukan yang lambat, di mana konsentrasi ekstrak yang diperoleh cenderung lebih sedikit. Konsenterasi ekstrak tertinggi dihasilkan pada konsenterasi pelarut 55 %.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024