Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran indikator antropometri, termasuk Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Pinggang (LP), Rasio Pinggang-Tinggi (RPT), dan Rasio Pinggang-Pinggul (RPP), dalam mendeteksi risiko pre-diabetes pada populasi lansia. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 200 subjek yang terdiri dari 100 subjek dengan Toleransi Glukosa Normal (NGT) dan 100 subjek dengan Glukosa Puasa Terganggu (GPT). Pengukuran parameter antropometri dan glukosa darah dilakukan, dan data dianalisis menggunakan uji t-independen serta analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan GPT memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi pada semua parameter antropometri dibandingkan dengan subjek NGT, dengan perbedaan yang signifikan secara statistik (p < 0.001). RPT terbukti menjadi prediktor yang paling kuat untuk risiko pre-diabetes, diikuti oleh LP dan IMT. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa parameter antropometri dapat digunakan sebagai alat skrining yang efektif untuk mengidentifikasi lansia dengan risiko tinggi pre-diabetes, sehingga memungkinkan intervensi dini untuk mencegah perkembangan diabetes mellitus tipe 2.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024