Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan alur perjalanan tokoh utama hingga menjadi transpuan sebagai identitas gendernya dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari dan Anak Gembala yang Tertidur Panjang di Akhir Zaman karya A. Mustafa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kajian sastra bandingan. Teori yang digunakan yakni konsep performativitas gender dari Judith Butler. Teknik baca-catat dan studi pustaka menjadi teknik pengumpulan data sedangkan analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan dalam novel Pasung Jiwa, tokoh utama dikisahkan menjadi transpuan karena kungkungan dalam melakoni kegemarannya, yakni menyanyi dangdut, dsb. Pengalaman transfobia secara langsung dan tidak langsung, serta kekerasan seksual juga dialami oleh tokoh utama, yakni perkosaan, ujaran kebencian, dan penghakiman. Sedangkan dalam Anak Gembala yang Tertidur Panjang di Akhir Zaman, mendapatkan pengaruh buruk dari pengasuhnya, dan karena mengidolakan ibunya yang cantik.
Copyrights © 2025