Jumlah orang yang menderita gangguan jiwa cukup tinggi di Indonesia, dengan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Malang. Pengembangan program kesehatan mental berbasis masyarakat adalah salah satu cara untuk menangani kesehatan mental. Peran Kader yang sangat penting dalam penanganan kesehatan jiwa belum didukung dengan adanya sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan kader dalam pelayanan kesehatan jiwa terutama tata kelola administrasi dan dokumentasi kinerja kader. Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini untuk optimalisasi peran kader dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ dan keluarga yang merawat serta mampu mendokumentasikan pelaporan kinerja melalui Sistem Terintegrasi Kader (SITERKA). Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan mulai bulan Agustus hingga Oktober 2024 dengan metode pelaksanaan kegiatan yang diawali dengan Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi dan pelatihan, pendampingan, penguatan, serta evaluasi program sebagai tahap akhir. Untuk menguji kualitas produk perangkat SITERKA menggunakan Model International Organization for Standarization (ISO) 9126 dengan beberapa aspek yang diuji. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rekapitulasi skor aktual adalah 89% yang berarti bahwa kegiatan pengabdian masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini memberikan pengaruh positif terhadap kinerja perangkat lunak yang juga mencerminkan bahwa digitaliasi sangat diperlukan untuk mengoptimalkan peran kader. Hasil kuesioner kepuasan mitra menunjukkan bahwa kegiatan PKM memberikan manfaat kepada kader di LSM Jiwa Bantur dengan perannya sebagai mitra sasaran dengan peningkatan kemampuan pemberdayaan sebesar lebih dari 90%.
Copyrights © 2024