Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi prototipe teropong fundus 3D berbasis smartphone yang mudah digunakan dan terjangkau guna meningkatkan akses pemeriksaan mata di wilayah tersebut. Desain perangkat mempertimbangkan aspek ergonomi, ukuran yang sesuai, serta kualitas citra yang dapat mendukung diagnosis katarak secara efektif. Evaluasi melibatkan dua dokter spesialis mata dan sejumlah pasien untuk menguji efektivitas, kenyamanan, dan kualitas perangkat yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe ini memiliki kualitas citra yang memadai untuk mendukung diagnosis, meskipun masih diperlukan peningkatan pada beberapa aspek teknis. Perangkat dinilai ergonomis, mudah dioperasikan, dan memiliki akurasi yang baik dalam mengklasifikasikan tingkat keparahan katarak. Selain itu, responden mengindikasikan bahwa perangkat ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pemeriksaan klinis, terutama di daerah dengan keterbatasan akses kesehatan. Area perbaikan yang diidentifikasi meliputi kekokohan alat, peningkatan kualitas gambar, serta sistem pencahayaan untuk memastikan kejelasan citra yang optimal. Tingkat penerimaan pasien terhadap perangkat ini juga cukup tinggi, meskipun terdapat keluhan terkait instruksi penggunaan yang kurang jelas dan kualitas citra yang buram dalam kondisi tertentu. Secara keseluruhan, prototipe teropong fundus 3D berbasis smartphone ini memiliki potensi besar untuk diadopsi dalam praktik klinis, dengan beberapa perbaikan yang diperlukan untuk memastikan kualitas dan keandalan yang lebih optimal.
Copyrights © 2024