Raja Bibit merupakan perusahaan hortikultura yang menjual bibit tanaman buah siap tanam. Raja Bibit memiliki pusat lahan produksi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Mayoritas titik demand Raja Bibit berada di daerah timur Provinsi Jawa Timur sehingga dalam proses pengirimannya, seringkali terjadi kasus bibit tanaman mati karena waktu tempuh dari depot ke titik demand yang terlalu lama. Oleh karena itu, Raja Bibit ingin melakukan penambahan investasi berupa pendirian cabang baru lahan produksi demi meningkatkan keberhasilan pengiriman bibit kepada konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan menguji kelayakan penambahan cabang baru berdasarkan aspek teknis dan finansial menggunakan tiga metode, yaitu NPV, IRR, dan PBP. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, cabang baru yang berada di Kedawung, Kabupaten Malang memiliki total jarak dan waktu tempuh yang lebih kecil dibandingkan dengan cabang lama dalam memenuhi demand. Berdasarkan hasil analisis kelayakan dengan NPV, IRR, dan PBP diperoleh nilai NPV > 0, IRR sebesar 28% yang lebih besar dari MARR perusahaan, dan pengembalian biaya investasi di tahun keempat berdasarkan perhitungan PBP. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penambahan cabang baru Raja Bibit layak untuk dilakukan.
Copyrights © 2024