Penyakit skabies memiliki prevalensi yang tinggi di Indonesia karena sifat iklimnya yang tropis. Skabies menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit terbanyak di Indonesia sehingga menjadikannya sebagai penyakit kulit yang paling umum. Perilaku higienis yang kurang serta kontak fisik yang dekat dalam jangka waktu yang lama menjadi faktor risiko penularan skabies menjadi lebih tinggi di lingkungan pesantren. Pondok Pesanteran Darul Munawwarah Al Madani memiliki santri yang berjumlah 42 orang. Pondok Pesantren ini terdiri dari 7 kamar tidur dengan ukuran masing masing 4 x 4 m2. Setiap kamar dihuni oleh santri yang berjumlah sekitar 5 sampai 6 orang. Kamar santri ini hanya memiliki satu pintu utama dan satu jendela kecil tanpa adanya ventilasi udara. Hal ini menyebabkan kamar santri ini tidak mendapatkan paparan sinar matahari sehingga menyebabkan kamar menjadi cenderung lembab. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik terdapat 14 orang yang terdiagnosis skabies diantara 42 orang santri. Personal hygiene yang kurang, lingkungan yang tidak bersih, ruangan tidak terpapar sinar matahari dan penghuni kamar yang terlalu padat meningkatkan penularan skabies pada Pondok Pesantren ini. Penanggulangan penyakit skabies di Pondok Pesantren Darul Munawwarah Al Madani diimplementasikan dengan memberikan pemahaman mengenai skabies melalui kegiatan survei dan penyuluhan. Kegiatan ini juga memberikan pengobatan dan penjelasan tentang bagaimana cara penggunaan salep permetrin 5% sebagai pengobatan skabies dan anti histamin untuk mengurangi gatal yang timbul terutama dimalam hari.
Copyrights © 2024