Anak-anak di Komunitas Harapan Pasar Johar, Desa Kauman, Semarang, sering kali menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang berdampak besar terhadap kesejahteraan mereka. Salah satu tantangan utama adalah berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan, termasuk kekerasan seksual atau penyalahgunaan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak di komunitas tersebut mengenai seksualitas melalui intervensi berbasis pendidikan seksual. Metode yang digunakan berupa intervensi psikoedukasi menggunakan pengaplikasian metode kuantitatif eksperimental dengan rancangan pre-eksperimen dan desain One Group Pretest–Posttest. Penelitian ini melibatkan tujuh anak dari komunitas tersebut yang diberi materi tentang perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan, perubahan tubuh selama pubertas, siklus menstruasi perempuan, serta pentingnya menjaga kebersihan dan perlindungan diri. Data kebutuhan komunitas dikumpulkan melalui wawancara dengan Ibu Narsi, istri dari almarhum pendiri komunitas. Tahapan intervensi mencakup analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pemahaman peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman anak-anak yang signifikan terhadap materi yang disampaikan, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 56,29 dan meningkat pada hasil post-test sebesar 95,29 dengan signifikansi sebesar 0.001 (p<0.05). Temuan ini menegaskan efektivitas pendidikan seksual yang berdampak positif terhadap peningkatan kesadaran serta pemahaman seksual pada anak-anak di komunitas harapan.
Copyrights © 2024