Model Pembelajaran Berbasis Masalah dirancang untuk membantu siswa dalam membangun basis pengetahuan yang fleksibel dan luas, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif, mengembangkan pembelajaran mandiri sebagai keterampilan belajar seumur hidup, menjadi kolaborator yang efektif dan termotivasi secara intrinsik untuk belajar. Namun dalam kenyataannya, belum semua guru memanfaatkan model pembelajaran ini dalam proses pembelajaran di kelasnya. Model Pembelajaran ini sangat sesuai jika dipadukan dengan metode diferensiasi konten pada materi denotatif dan konotatif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan fokus siswa dikarenakan bahan ajar dan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan kontekstual. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan, untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah berbantuan metode diferensiasi konten dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi denotatif dan konotatif. Partisipan yang terlibat berjumlah 22 orang siswa kelas 5 SD Negeri 3 Bongan. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa tes dalam bentuk essay, LKPD, rubrik, dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif, dengan kategori yang mendapatkan nilai ? 70 dikategorikan tuntas, dan yang mendapatkan < 70 dikategorikan tidak tuntas. Untuk ketuntasan belajar klasikal siswa ditentukan berdasarkan persentase ketuntasan belajar siswa di kelas yaitu minimal 80%. Penemuan ini akan memberikan alternatif penggunaan media dan strategi pembelajaran kepada rekan-rekan pendidik lainnya untuk dapat memberikan dampak peningkatan hasil belajar siswa yang diampunya.
Copyrights © 2024