Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam
Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024

Analisa Gender Pada Ayat-Ayat Alquran yang Mengisyaratkan Pernikahan Anak: Menyoal Makna Bulugh al-Nikah Pada Surah al-Nisa Ayat 6

Tauviqillah, Muhamad Hamdan (Unknown)
Naufal Mahdy, Widyanto (Unknown)
Zulaiha, Eni (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Dec 2024

Abstract

Artikel ini membahas perbedaan tafsir klasik dan tafsir kontemporer mengenai hukum pernikahan anak dan penetapan bulugh al-nikah (batas usia menikah). Tujuan artikel ini adalah meneliti dan menganalisis ayat-ayat yang mengisyaratkan pernikahan anak, bagaimana pandangan penafsiran klasik yang cenderung bias gender dan penafsiran kontemporer yang bersifat adil gender tentang bulugh al-nikah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dengan mengumpulkan ayat-ayat yang mengisyaratkan pernikahan anak dan menganalisis pandangan ulama klasik dan tokoh feminis. Penelitian ini menemukan bahwa ulama klasik tidak menetapkan bulugh al-nikah. Bulugh al-nikah dalam surah al-Nisa ayat 6 ditafsirkan dengan baligh dalam konteks pengelolaan harta anak yatim dan ulama empat mazhab tidak menjadikan baligh dan ‘aqil sebagai syarat sah nikah. Pandangan klasik ini melandaskan pada surah al-Thalaq ayat 4 tentang masa ‘iddah perempuan yang belum haid dan riwayat pernikahan Nabi Muhamad Saw dan Siti Aisyah yang masih berusia 6 tahun. Sedangkan tafsir feminis melarang pernikahan anak yang diajukan tokoh-tokoh feminis seperti, Husein Muhamad, Musdah Mulia dan Badriyah Fayumi. Mereka menetapkan bulugh al-nikah. Baligh menurut mereka tidak hanya terkait aspek biologis, tetapi memiliki kesiapan, kedewasaan dan kematangan baik secara fisik, finansial, dan mental sebagai bekal menjalani bahtera rumah tangga. Pandangan mereka melandaskan pada tujuan atau maqashid syariah pernikahan yang dijelaskan oleh ayat lain, seperti surah al-Rum ayat 21 dan Surah al-Nisa ayat 9 bahwa pernikahan bukan sebatas hubungan fisik dan biologis, tetapi sampai pada institusi sentral, yaitu keluarga yang bahagia dalam ikatan yang suci (mitsaqan ghaliza). This article discusses the differences between classical and contemporary interpretations regarding the law on child marriage and the provisions on bulugh al-nikah (marriage age limit). The purpose of this article is to examine and describe the verses that describe child marriage, how classical interpretations tend to be gender biased and contemporary gender-just interpretations of bulugh al-nikah appear. This type of research is library research (library research) with descriptive analysis methods. Data collection by collecting verses that indicate child marriage and analyzing the views of classical scholars and feminist figures. This research found that classical ulama did not stipulate bulugh al-nikah. Bulugh al-nikah in surah al-Nisa verse 6 transactions with puberty in the context of managing the assets of orphans and scholars of the four schools of thought does not make baligh and 'aqil a condition for a valid marriage. This classic view is found in surah al-Thalaq verse 4 regarding the 'iddah period of women who have not yet menstruated and the history of the marriage of the Prophet Muhammad Saw and Siti Aisyah who was still 6 years old. Meanwhile, feminist interpretations prohibit child marriages featuring feminist figures such as Husein Muhamad, Musdah Mulia and Badriyah Fayumi. They established the bulugh al-nikah. According to them, puberty is not only related to biological aspects, but also having readiness, maturity and maturity both physically, financially and mentally as preparations for living the household. Their view is based on the purpose or maqashid of marriage sharia which is explained by other verses, such as surah al-Rum verse 21 and surah al-Nisa verse 9 that marriage is not limited to physical and biological relations, but reaches the central institution, namely a happy family in bondage. . the holy (mitsaqan ghaliza).

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

rais

Publisher

Subject

Religion Economics, Econometrics & Finance Education Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Rayah Al-Islam (p-ISSN: 2503-3816, e-ISSN: 2686-2018) is a Journal of Islamic studies published twice a year, this scientific publication is managed by the Institute for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raayah Arabic Language College (STIBA) Sukabumi. This journal focuses on the study of ...