<![CDATA[Komunitas penyandang tunarungu memiliki keterbatasan dalam memperoleh akses wisata edukasi, di samping itu mereka juga tidak memiliki kapasitas yang baik dalam mengorganisasikan kelompok mereka sendiri. Berdasarkan persoalan tersebut, melalui kegiatan pendampingan ini menawarkan pemecahan masalah yang secara khusus melakukan pendampingan penguatan solidaritas komunitas dan pelatihan pemandu wisata edukasi bagi kalangan tuna rungu. Program ini dikemas melalui kegiatan perjalanan yang tidak hanya menikmati keindahan objek wisata akan tetapi juga disertai dengan pendidikan yang memiliki nilai tambah. Pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahapan pra pelaksanaan, pembekalan dan pendampingan dan pelatihan. Selama pelaksanaan kegiatan dilakukan monitoring secara berkala, kemudian diakhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadap seluruh proses untuk mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pendampingan ini memberi dampak pada kesadaran kolektif dan pentingnya aktifitas yang terkoordinasi. Kemudian, penggunaan metode PLA efektif dalam membangun kemampuan komunitas. Tantangan utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah komunikasi antara tim dengan komunitas sehingga sering terjadi kesalahpahaman. Dengan demikian perlu kegiatan yang secara spesifik menyelesaikan persoalan komunikasi antara orang tuli dengan orang dengar.]]>
Copyrights © 2024
