Cyberbullying telah menjadi masalah serius, terutama di kalangan remaja yang aktif menggunakan media digital. Seiring perkembangan teknologi, platform online dan media sosial membuka peluang baru untuk perundungan, sehingga penting dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya ini dan melatih literasi digital. Literasi digital mencakup pemahaman terhadap hoax, sementara literasi non-digital menekankan pada sikap menghadapi perundungan. Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi, sesi tanya jawab interaktif, pelatihan literasi digital, serta simulasi dan role playing. Sebelum pelatihan, 80% siswa tidak mengenal istilah cyberbullying meskipun mereka akrab dengan gawai. Sebagian kecil siswa yang memahami istilah tersebut mengetahuinya melalui media sosial seperti Instagram (65%), Facebook (10%), dan game online (3%). Setelah pelatihan, seluruh siswa memahami konsep cyberbullying dan bahayanya. Cyberbullying berdampak serius, termasuk meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan stres pada korban. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan multifaset yang mencakup pendidikan, legislasi, dan keterlibatan masyarakat. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya cyberbullying dan pentingnya literasi digital. Upaya berkelanjutan harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan inklusif
Copyrights © 2025