Hutan mangrove telah banyak dijadikan destinasi wisata alam karena mengedepankan pendekatan berkelanjutan dan konservasi sumberdaya alam. Pengembangan destinasi wisata yang mengedepankan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan pendapatan daerah, salah satunya di kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi wisata, persepsi responden, dan upaya pengelolaan di kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya. Penelitian dilaksanakan bulan SeptemberOktober 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Potensi wisata magrove dilihat dari kerapatan dan jenis mangrove, persepsi responden dengan menyebar kuisioner dan wawancara 50 orang masyarakat, 10 orang pengunjung dan 5 orang pengelola, dan didapatkan dari analisis SWOT. Hasil penelitian terdapat 3 jenis mangrove yaitu Rhizopora sp, Bruguiera sp., dan Avicennia sp. Jenis mangrove yang mendominasi adalah Rhizopora sp. Potensi kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya, antara lain: pemandangan yang menarik, sarana pemancingan, jalur tracking, dan menara pandang. Persepsi masyarakat yang tahu fungsi mangrove 88,9%, kondisi mangrove yang baik 68,9%, dan masyarakat yang memanfaatkan mangrove 11,1%. Persepsi pengelola untuk kelengkapan fasilitas 100% kurang lengkap. Untuk persepsi pengunjung 80% mengatakan keterlibatan masyarakat penting, sedangkan promosi ekowisata 70% kurang baik. Upaya pengelolaan kawasan ekowisata mangrove di Desa Kartika Jaya adalah hasil analisis SWOT yaitu dengan meningkatkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan mangrove melalui kerjasama dan LSM, menciptakan peluang pendapatan ekonomi masyarakat dari hasil produk pengolahan mangrove dan wisata perahu serta meningkatkan produksi dan pemasaran wisata melalui kerjasama pihak ke-3, meningkatkan jumlah wisatawan dengan memaksimalkan Pokdarwis dan kearifan lokal yang ada melalui keramah tamahan masyarakat.
Copyrights © 2024