Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alternatif kuliner oleh-oleh di Desa Bangun Karya Kabupaten Pangandaran. Fokusnya adalah memperkenalkan metode pembuatan ikan asap dengan menggunakan oven listrik lengkap dan kompor gas. Kajian tersebut mengevaluasi kualitas dan biaya produksi untuk meningkatkan variasi oleh-oleh kuliner dari olahan ikan laut, di luar ikan asin yang sudah dominan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan secara acak kepada wisatawan dan warga Desa Wisata Bangun Karya. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa demo memasak ikan asap, daging asap, dan ayam asap, serta edukasi mengenai pengolahan dan penyimpanan pangan yang sehat, awet, dan aman berdasarkan Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB). Dua puluh peserta dari Desa Wisata Bangun Karya mengikuti kegiatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kompor gas menghasilkan kualitas ikan asap yang lebih baik (65,3%), daging asap (62,7%), dan ayam asap (76,6%) dibandingkan dengan oven full listrik, dengan skor masing-masing sebesar 4,608 dan 2,240. Produk dari kedua metode ini menunjukkan perbedaan nyata pada kenampakan, rasa gurih, aroma asap, bau, tekstur, dan biaya produksi. Oven full listrik terbukti lebih murah dan efisien dibandingkan kompor gas. Penerapan cara pengasapan tersebut dapat mendiversifikasi produk kuliner di Desa Bangun Karya sehingga berpotensi menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Oven full listrik direkomendasikan sebagai pilihan utama karena biaya produksi yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi. Warga Desa Bangun Karya disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan oven listrik penuh untuk memproduksi ikan asap, daging, dan ayam. Pelatihan dan penyuluhan secara berkala mengenai teknik pengasapan yang baik dan pengemasan produk yang aman harus dilakukan untuk menjamin kualitas dan daya tarik produk kuliner.
Copyrights © 2024