Jagung adalah komoditas unggulan Kabupaten Lampung Timur. Invasi hama Spodoptera frugiperda menjadi masalah serius dalam budidaya jagung. Sejak awal masuknya hama S. frugiperda pengendalian yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Batanghari Nuban adalah dengan mengunakan insektisida berbahan aktif emamectin benzoat. Namun penggunaan bahan aktif yang sama dalam waktu yang cukup lama dapat mempercepat terjadinya resistensi. Berdasarkan laporan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), beberapa desa di Kecamatan Batanghari Nuban telah mengalami resistensi emamectin benzoat. Berdasarkan hal tersebut dirasa sangat perlu dilakukan penyuluhan terkait pengendalian S. frugiperda yang efektif ramah lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi dalam pengendalian hama invasif S. frugiperda yang telah mengalami resistensi terhadap bahan aktif emamectin benzoate dengan menggunakan perangkap berferomon. Perangkap berferomon ini dapat mengendalikan populasi S. frugiperda dengan cara yang ramah lingkungan sehingga mengurangi kerusakan pada tanaman jagung dan juga mengurangi dampak negatif penggunaan insektisida. Dengan demikian dapat mengurangi kerugian secara ekonomi dan mendukung sistem pertanian yang berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini petani dapat menggunakan feromon untuk memerangkap imago jantan S. frugiperda, sehingga dapat menurunkan populasi hama pada pertanaman jagung. Dengan menggunakan petangkap berferomon, petani dapat mengurangi biaya pengendalian dengan insektisida. Selain itu, dampak negatif dari insektisida juga dapat dikurangi.
Copyrights © 2024