Abortus inkomplit merupakan suatu peristiwa pengeluaran hasil konsepsi di usia kehamilan kurang dari 20 minggu dengan masih terdapatnya sisa hasil konsepsi yang tersisa dalam uterus. Rata-rata terjadi 114 kasus abortus per jam. Studi menyatakan bahwa kejadian abortus antara 15-20 % dari semua kehamilan dengan hampir 50% kehamilan berakhir dengan abortus. Pasien wanita berusia 39 tahun datang ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSU Cut Meutia dengan keluhan perdarahan dari dari jalan lahir disertai nyeri perut bawah. Pasien diketahui saat ini hamil dengan G5P4A0 UK 12-13 minggu. Pemeriksaan tanda vital normal. Dilakukan pemeriksaan obstetri dan ginekologi. Pemeriksaan Obstetri: pada inspeksi dijumpai bekas operasi pada abdomen, distensi (-), pada palpasi meliputi Leopold I didapatkan TFU tidak teraba, Leopold II-III-IV tidak dapat dinilai. Pemeriksaan Ginekologi: inspeksi dijumpai lendir darah pada vulva dan pembalut, pada palpasi didapatkan uterus anteflexi, portio tebal, OUE tertutup, pembukaan 0 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 11,82 g/dL, RBC: 4.11 Juta/uL, WBC: 8.47 ribu/uL, PLT: 209 ribu/uL, HbsAG Qualitative: negatif, Anti HIV: non reaktif, VDRL: non reaktif. Pada pemeriksaan USG Transabdominal menunjukan kantung kehamilan dengan batas tidak beraturan dan terdapat sisa hasil konsepsi beserta gumpalan darah, DJJ (-). Pasien dirawat inap untuk dilakukan tindakan kuretase. Prognosis pada pasien adalah dubia ad bonam.
Copyrights © 2024