Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan, khususnya dalam konteks proses seleksi proposal penelitian. Jumlah besar pengajuan proposal yang diterima setiap tahunnya menghadirkan tantangan dalam membangun mekanisme seleksi yang efisien dan objektif. Makalah ini berupaya untuk menilai metodologi Sistem Pendukung Keputusan (DSS) yang digunakan dalam pemilihan proposal penelitian. Melalui tinjauan pustaka yang komprehensif dari delapan artikel ilmiah, berbagai metodologi seperti MOORA, AHP, Profile Matching, SAW, dan lainnya diperiksa secara kritis. Temuan menunjukkan bahwa MOORA dan AHP menunjukkan kemampuan yang unggul dalam memberikan evaluasi yang objektif dan konsisten, sedangkan Profile Matching dan SAW menawarkan transparansi yang lebih baik. Direkomendasikan agar pendekatan hibrida yang menggabungkan MOORA dan AHP diterapkan untuk memfasilitasi proses seleksi proposal berbasis data yang efisien di lembaga pendidikan tinggi.
Copyrights © 2024