Salah satu serat yang dapat dimaanfaatkan sebagai bahan pengisi pada produk komposit yaitu serat nanas dan glasswool yang sangat mudah didapatkan serta ramah lingkugan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan tarik dan bending yang teringgi pada setiap variasinya. Spesimen uji dibuat menggunakan metode hand lay up dengan pengujian tarik menggunakan ASTM D638-02 dan bending ASTM D90. Hasil pengujian kekuatan tarik yang paling optimal terdapat pada fraksi volume (SN 40% : GW 20% ) dengan nilai rata-rata sebesar  = 37,11 MPa untuk kekuatan luluh sebesar 29,87 MPa dan regangan tarik sebesar  6,49 % pada variasi (SN 30% : 30% GW) nilai rata-rata sebesar  = 24,48 MPa untuk kekuatan luluh sebesar 18,38 MPa dan regangan sebesar  6,74%, variasi (SN 10% : GW 50%) rata-rata kekuatan tarik sebesar  =17,05 MPa dengan kekuatan luluh sebesar 13,89 MPa dan regangan meningkat sebesar  829%. Hasil pengujian bending tertinggi terdapat pada variasi (SN 40% : GW 20%) dengan rata-rata kekuatan bending sebesar 115,79 MPa untuk kekuatan luluh didapatkan sebesar 5,23 MPa untuk variasi (SN 30% :GW 30%) didapatkan kekuatan bending sebesar 90,19 MPa dengan kekuatan luluh 5,23 MPa dan variasi (SN 10% : 50% GW ) didapatkan kekuatan bending sebesar 68,13 MPa dengan kekuatan luluh 3,11 MPa. Pencampuran yang terbaik terjadi pada spesimen dengan komposisi 40% serat nanas dan 20% glasswool. Jenis patahan yang terjadi berupa getas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024