Adanya tantangan untuk memperoleh produksi minyak dan gas telah memotivasi industry migasuntuk melakukan pengeboran pada zona yang lebih dalam yang memiliki suhu dan tekanan jauh lebihtinggi. Kegiatan pemboran tersebut berhubungan dengan masalah-masalah yang disebabkan olehkondisi yang kompleks di formasi karena tingginya suhu, tekanan.Maka masalah yang dihadapidengan makin tingginya temperatur karena gradient tekanan.Ditambah lagi apabila lapisan yangditembus bermasalah dengan clay swelling.Masalah tersebut terjadi pada lapangan Sukowati(PPEJ)Salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat suatu programfluida pengeboran yang dapat meminimalisasi masalah pengeboran dilapangan yang disebabkanoleh pemakaian fluida pengeboran yang tidak tepat pada suatu formasi. Formulasi fluida pemboran dilaboratorium dilakukan untuk memperoleh suatu formulasi yang tepat dan tahan terhadap suhu, olehkarena itu pemilihan aditif merupakan suatu hal yang penting, terutama yang tahan terhadap suhutinggi serta kompatibel satu sama lain. Analisa Lumpur diformulasikan pada berat jenis 1.5 SG ataulebih.Pada hasil akhir diharapkan tidak terjadi di lapangan Sukowati yang diakibatkan oleh penurunanfungsi aditif. Salah satu pengujian lumpur laboratorium adalahmengenai lumpur berbahan dasarminyak atau Oil Based Mud (OBM). Penggunaan lumpur OBM menggunakan mineral oil dari dalamnegeri SF-05 dan luar negeri (Saraline). Base oil tersebut diuji drilling fluid performance-nya dilaboratorium Pemboran dan hasilnya ternyata dapat diaplikasikan di lapangan.
Copyrights © 2015