Kinerja akademik mahasiswa, yang diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi emosi mental seperti stres, kecemasan, dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan IPK dan kondisi emosi mental mereka menggunakan algoritma K-Means Clustering. Dengan menggunakan dataset yang terdiri dari 226 mahasiswa, yang mencakup variabel IPK dan status emosi mental (depresi, kecemasan, serangan panik), dilakukan analisis pengelompokan untuk mengidentifikasi hubungan antara kondisi emosional dan performa akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa terbagi menjadi dua klaster utama, di mana klaster pertama terdiri dari mahasiswa dengan kondisi emosional stabil dan IPK yang tinggi, sementara klaster kedua mencakup mahasiswa dengan kondisi emosi yang lebih rentan, meskipun masih memiliki IPK yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan pembentukan dua klaster utama, yaitu klaster 0 dan klaster 1, yang merepresentasikan variabilitas signifikan dalam IPK, tingkat depresi, kecemasan, serangan panik, dan kebutuhan akan perawatan spesialis. Evaluasi dilakukan menggunakan Davies Bouldin Index untuk mengukur kualitas kluster yang terbentuk yaitu 2 klaster dengan nilai Dbi sebesar 1.12.
Copyrights © 2024