Suasana yang kurang kondusif dalam belajar Sejarah pada kelas XII IPA di SMA N 1 Pasaman menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan memiliki motivasi yang kurang. Hal ini juga menyebabkan hasil ujian yang kurang memuaskan. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi siswa tersebut yang seharusnya menjadi siswa dengan kelas unggul sebagaimana ditetapkan oleh Kabupaten Pasaman Barat. Semua masalah yang terjadi disebabkan karena kurang tepatnya guru dalam menetapkan metode yang dipilih. Guru masih menggunakan metode presentasi dalam pengajaran dimana hal ini membuat siswa kurang tertarik untuk mendapatkan tantangan dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode presentasi tidak akan pernah berhasil dalam kelas seperti ini. Guru menggunakan Word Square Method untuk mengajar mata pelajaran Sejarah di kelas XII IPA 1. Ada 2 alasan mengapa penelitian harus dilakukan. Pertama, metode ini penuh dengan kegiatan tantangan yang akan memicu siswa-siswa pintar untuk berkompetisi. Kedua, lembaran kerja metode ini memiliki banyak permainan dan siswa sangat menyukai permainan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ini dilakukan pada kelas XII IPA 1 SMA 1 Pasaman. Pada semester pertama Tahun Akademik 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Instrumen penelitian ini adalah lembaran observasi terstruktur dan hasil tes. Analisis pada siklus kedua menunjukkan peningkatan yang signifikan. Motivasi dan aktivitas siwa meningkat hingga 63, 33 % dan juga hasil tes meningkat. Nilai rata-rata dari siswa adalah 91,20. Pada umumnya, hasil data analisis menunjukkan bahwa Word Square Method dalam pengajaran Sejarah meningkatkan motivasi dan kreativitas siswa. Kemudian, hasil tes siswa XII IPA 1 SMAN 1 Pasaman lebih tinggi dari hasil tes sebelumnya.
Copyrights © 2015