Implementasi kurikulum merdeka menempatkan penilaian sebagai bagian integral sistem pembelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu memiliki kemampuan melaksanakan penilaian yang baik. Namun demikian, terdapat indikasi yang menunjukkan guru mengalami kesulitan untuk melakukan penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek pembelajaran yang sulit dinilai oleh guru beserta faktor penyebabnya. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan angket terbuka dari 93 orang guru sekolah dasar (SD) di Kota Mataram. Data kemudian dianalisis dengan melakukan kategorisasi jawaban guru. Selanjutnya, setiap kategori dihitung dan diprosentasekan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29% guru mengaku kesulitan menilai aspek pengetahuan, 18% guru kesulitan menilai aspek sikap, 18% guru kesulitan menilai aspek keterampilan, dan hanya 7.5% guru yang mengaku tidak mengalami kesulitan. Terkait penyebab kesulitan, guru menganggap keterbatasan waktu (23.6%), keragaman karakteristik siswa (17.2%), kemampuan mengembangkan instrumen (10.7%), serta keterbatasan sarana pendukung dan faktor fokus kurikulum (6.4%) sebagai penyebab kesulitan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesulitan guru dalam melakukan penilaian berkaitan dengan hampir semua aspek tujuan pembelajaran. Sebagian besar kesulitan disebabkan oleh faktor eksternal, terutama berkaitan dengan kebijakan sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya perubahan kebijakan sebagai alternatif untuk mengatasi kesulitan guru dalam melakukan penilaian.
Copyrights © 2024