Gawai adalah perangkat elektronik yang umum digunakan. Intensitas penggunaan, kecerahan layar, masalah penglihatan dan pengaturan tempat kerja yang tidak tepat merupakan faktor penyebab gangguan penglihatan yang disebut computer vision syndrome. Bertujuan mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome pada pelajar sekolah menengah atas swasta Shafiyyatul Amaliyyah. Metode: Penelitian ini melibatkan 104 subjek. Merupakan studi deskripitif analitik secara cross sectional. Intensitas penggunaan gawai diukur dalam satuan jam/hari. Kejadian computer vision syndrome diukur melalui kuesioner Computer Vision Symptom Scale-17 (CVSS17). Data dianalisis menggunakan uji Krusskal walis. Hasil: Distribusi frekuensi tingkat intensitas penggunaan gawai selama 6 jam sebanyak 23 orang (22,1%). Tingkat kejadian computer vision syndrome, didominasi kelompok yang mengalami keluhan sebanyak 103 orang (99%). Keluhan yang paling banyak didominasi oleh mata lelah sebanyak 98 orang (94,2%). Distribusi frekuensi tingkat keparahan computer vision syndrome didominasi oleh level 3 sebanyak 39 orang (37,5%). Distribusi frekuensi tingkat keparahan ESF dan ISF computer vision syndrome didominasi oleh ESF level 2 sebanyak 57 orang (54,8%) dan ISF level 1 sebanyak 71 orang (68,2%). Tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome (p=0,992). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome pada pelajar sekolah menengah atas swasta Shafiyyatul Amaliyyah.Kata kunci: computer vision syndrome, gawai, pelajar
Copyrights © 2024