Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan Segitiga Restitusi dalam meningkatkan kedisiplinan siswa serta faktor penghambat dan pendukungnya. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif di UPTD SD Negeri Kecil Palapi dan UPTD SMP Negeri 3 Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah. Subjek utama penelitian adalah Guru Penggerak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Segitiga Restitusi berhasil meningkatkan kedisiplinan siswa, dengan alur stabilisasi identitas, validasi tindakan yang salah, dan pertanyaan untuk keyakinan, yang diterapkan dalam diskusi antara guru dan siswa. Pada jenjang SD, siswa menunjukkan peningkatan disiplin signifikan, sementara di SMP, meskipun ada kemajuan, diperlukan dorongan lebih kuat. Faktor penghambat dalam penerapan Segitiga Restitusi termasuk siswa yang tertutup, keterbatasan waktu, kesulitan komunikasi, dan perspektif guru yang bervariasi. Faktor pendukung antara lain lingkungan yang mendukung, pembiasaan, dan dukungan guru yang memiliki mindset yang sama. Kontribusi pendekatan Segitiga Restitusi ini terbukti relevan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di Mamuju Tengah dengan metode yang memfasilitasi komunikasi terbuka antara guru dan siswa. This study aims to examine the implementation of the Restitution Triangle in improving student discipline and identify the supporting and hindering factors. The descriptive research method with a qualitative approach was conducted at UPTD SD Negeri Kecil Palapi and UPTD SMP Negeri 3 Pangale, Mamuju Tengah Regency, with the main subjects being the Teacher Movers. The findings reveal that the Restitution Triangle significantly improves student discipline, involving identity stabilization, validation of wrong actions, and questioning beliefs in teacher-student interactions. In elementary school, students showed substantial discipline improvement, while in junior high, progress was slower and required stronger teacher support. Hindering factors included students' introversion, limited time, communication difficulties, and varying teacher perspectives. Supporting factors included a conducive environment, habitual practices, and teacher alignment in mindset. The unique contribution of the Restitution Triangle approach proves relevant in enhancing student discipline in Mamuju Tengah through facilitating open communication between teachers and students.
Copyrights © 2024