Masa prasekolah anak merupakan periode kritis, jendela kesempatan dan keemasan sehingga optimalisasi tumbuh kembang anak dipersiapkan sejak dini menuju Indonesia Emas 2045. Namun, masalah mental emosional pada anak prasekolah sering dimaklumi bahkan tidak disadari oleh orangtua dengan asumsi yang tidak berdasar. Prevalensi masalah mental emosional khusus pada anak prasekolah secara spesifik tidak terdokumentasi sehingga upaya peningkatan stimulasi orangtua cenderung belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian masalah mental emosional anak prasekolah di Kota Banjarmasin. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi penelitian berjumlah 8.981 orang tua siswa dari 308 Taman Kanak-Kanak (TK). Sampel berjumlah 852 orang tua siswa dengan time interval sampling dengan mempertimbangkan  data sekolah di Kota Banjarmasin. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE) sebanyak 14 pertanyaan dari Kementerian Kesehatan Republik  Indonesia  tahun 2022. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan 503 siswa (60%) dengan kemungkinan mengalami masalah mental emosional. Pentingnya peran berbagai pihak dalam mendukung upaya skrining dini dapat meningkatkan optimalisasi perkembangan anak dari masa ke masa. Kata kunci: anak, mental emosional, prasekolah 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024