Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gugus Tiga Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, serta dampaknya terhadap pembentukan identitas budaya siswa. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi dokumen untuk menggali penerapan nilai-nilai budaya dalam mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, serta kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal berperan signifikan dalam meningkatkan keterampilan akademik siswa sekaligus membangun karakter, rasa bangga terhadap budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi elemen penting dalam mendukung keberhasilan kurikulum ini, meskipun terdapat tantangan berupa keterbatasan bahan ajar yang relevan dengan budaya lokal. Penelitian ini menyarankan adanya dukungan yang lebih besar dari pemerintah, seperti penyediaan sumber daya yang sesuai, pelatihan guru, dan bahan ajar yang mendukung nilai budaya lokal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk implementasi kurikulum berbasis kearifan lokal di daerah lain, sehingga nilai-nilai budaya dapat terintegrasi dalam pendidikan dan mampu menciptakan generasi yang memiliki identitas budaya yang kuat di tengah tantangan global.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024