Keberagaman budaya di Indonesia menghadirkan tantangan tersendiri dalam pembelajaran di sekolah, termasuk dalam mata pelajaran matematika. Banyak siswa merasa pembelajaran matematika kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga memengaruhi motivasi dan hasil belajar. Culturally Responsive Teaching (CRT) merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan ini dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam pembelajaran. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis CRT bagi guru sekolah dasar. Modul dirancang dengan memadukan konsep-konsep matematika yang sesuai kurikulum nasional dengan konteks budaya lokal, seperti permainan tradisional, pola seni budaya, dan praktik sehari-hari. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Participatory Action Research (PAR). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan modul berbasis CRT mampu membantu guru memahami dan menerapkan prinsip CRT dalam proses pengajaran. Penelitian ini merekomendasikan penyebarluasan modul serupa untuk mendukung pembelajaran yang lebih inklusif dan relevan di daerah lain dengan latar belakang budaya yang beragam.
Copyrights © 2024