Jurnal Ilmiah Pharmacy
Vol 11, No 2 (2024)

PERBANDINGAN TINGKAT KEKAMBUHAN DEMAM TIFOID TERHADAP STRESS DAN RESPON IMUN DIWILAYAH PUSKESMAS SAWAH LEBAR BARU KOTA BENGKULU

Dewi, Devi Cynthia (Unknown)



Article Info

Publish Date
25 Oct 2024

Abstract

Di Indonesia demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan kejadian diantaranya 350-180 kasus per 100.000 penduduk dan CFR berkisar 3%. Demam tifoid (termasuk para-tifoid) yang biasa juga disebut typhus atau tipes merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi, yang dapat menyerang bagian saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang bisa menyerang banyak orang. Tifoid dapat disebabkan oleh imunitas keadaan/daya tahan tubuh seseorang, konsumsi makanan dan minuman yang beresiko (belum dimasak/direbus, stres terkena lalat, tidak memperhatikan kebersihannya), gaya hidup. Tujuan utama penelitian ini adalah  untuk mengetahui hubungan stress dan respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah Puskesmas Sawah Lebar baru Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode desain penelitian deskriptif corelatif dengan perangkat cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien tifoid yang datang ke Puskesmas Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu, yaitu 95 pasien. Penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah pasien sebanyak 35 orang sampel. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara kuesioner dan wawancara kepada pasien. Kuesionernya meliputi stress, respon imun dan tingkat kekambuhan tifoid. Dari Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dari uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis data menggunakan analisis bivariate tabulasi silang maka hasil nilai nilai Chi-Square (X²) dan Chi-Square (X²)  untuk tingkat kekambuhan tifoid serta hubungan respon imun yaitu sebesar 32,615. Tingkat signifikansi 0,011 lebih kecil dari 0,05 maka dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima, maka disimpulkan ada hubungan antara respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid, sedangkan nilai Chi Square (X²) untuk stres dan tingkat kekambuhan tifoid sebesar 24,716 dengan tingkat signifikan 0,024 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditolak. diterima. Pada penelitian ini makadapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara stress dan respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah Puskesmas Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu.

Copyrights © 2024