Schistosomiasis tetap menjadi salah satu penyakit yang ditularkan melalui air yang paling umum di daerah tropis dan lahan basah. Schistosomiasis mempengaruhi 240 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 700 juta orang tinggal di daerah endemik di 78 negara dan berisiko terkena schistosomiasis. Artikel ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis pengaruh lahan basah terhadap schistosomiasis dan cara menanggulanginya. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan total artikel sebanyak 20 artikel menggunakan beberapa kata kunci yaitu “schistosomiasis”, “lahan basah”, “demam keong”, dan lainnya. Pada hasil telaah artikel, didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian schistosomiasis di lahan basah yaitu aspek sosial budaya (seperti mandi di permukaan air sebagai kepercayaan spiritual di antara beberapa kelompok), tingkat pengetahuan dan pendidikan, status sosial ekonomi, dan aktivitas domestik termasuk pilihan sumber air minum dan fasilitas sanitasi. Faktor risiko lainnya berupa perilaku personal hygiene anak juga ditemukan masih kurang baik seperti, berenang di air sungai, tidak menggunakan alas kaki, BAB dan BAK sembarangan, dan meminum air sungai atau sumur. Usia rentan untuk terkena infeksi schistosomiasis ada di rentang usia 7-14 tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi hidupnya keong di wilayah lahan basah yaitu suhu, curah hujan, pencahayaan, kekeruhan, kadar DO dan logam berat, kalsium, serta estivasi. Pengendalian keong, pemberantasan cacing secara massal, promosi kesehatan terkait infeksi schistosomiasis merupakan saran bagi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah kecacingan ini. Dosis praziquantel yang sesuai (40 mg/kg) juga dapat diberikan. Penulis menyarankan agar pemerintah daerah dapat meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang schistosomiasis serta memfasilitasi obat seperti praziquantel bagi masyarakat yang membutuhkan.
Copyrights © 2024