Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis
Vol 4, No 02 (2016): DESEMBER

Living Sunnah Jama’ah Al-Syahadatain (Studi Kasus di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Kuningan)

Istifadah Istifadah (Unknown)
Anisatun Muthi'ah (Unknown)
Ahmad Faqih Hasyim (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Dec 2016

Abstract

Sunnah yang hidup (living sunnah) berarti kebiasaan atau prilaku yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, sedangkan sunah yang  mati adalah kebiasaan yang  tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian sunah yang hidup identik dengan ijma kaum muslimin yang di dalamnya termasuk para ulama generasi awal. Jadi sunah yang hidup adalah sunah nabi ditafsirkan oleh para ulama, penguasa, hakim dan masyarakat sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.Living Sunnah dipraktikkan di pondok pesantren Nurul Huda Munjul. Praktek ini kurang mendapat pemahaman positif oleh masyarakat sekitar, untuk itu peneliti tertarik untuk menggali informasi dari Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon. Tulisan ini untuk menjelaskan living sunnah, doktrin dan  hal yang mendasari komunitas Pondok Pesantren Nurul Huda dengan metode deskriptif kualitatif dan interpretasi data. Living sunah di Munjul menggunakan tradisi lisan dan tradisi praktik. Seperti wiridan dan pakaian putih. Kata kunci: living sunnah, pondok pesantren.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

diya

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Diya al-Afkar adalah jurnal ilmiah yang memfokuskan studi al-Quran dan al-Hadis. Jurnal ini menyajikan karangan ilmiah berupa kajian ilmu-ilmu al-Quran dan al-Hadis, penafsiran/pemahaman al-Quran dan al-Hadis, hasil penelitian baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan yang terkait tentang ...